10 Mitos Keliru Tentang Diet Sehat
Banyak orang gagal menurunkan berat badan atau mendapatkan bentuk tubuh ideal meskipun mereka sudah mematuhi pola diet sehat. Kenapa bisa begitu? Menurut penelitian, banyak orang yang telah mengikuti informasi diet yang salah. Oleh karena itu, Anda perlu tahu mitos-mitos tentang diet yang justru menggagalkan
program diet Anda, seperti dilansir My Health News Daily dan Total Beauty.
1. Rendah Lemak
Rendah Kalori Hanya karena produk makanan/minuman bertuliskan label rendah lemak atau bebas lemak, bukan berarti juga rendah kalori. Lemak dalam makanan low- fat biasanya diganti dengan nutrisi yang mengandung kalori seperti protein, zat tepung dan gula. Tetap perhatikan jumlah kalori dalam
makanan dan olahraga teratur bila Anda ingin menurunkan bobot tubuh.
2. Makan Larut
Malam Bikin Cepat Gemuk Makan di malam hari, terutama makanan berat di atas pukul 7 memang tidak dianjurkan. Tapi bukan karena akan semakin menaikkan bobot tubuh, melainkan mengganggu sistem pencernaan. " Berat badan Anda akan naik jika asupan energi lebih besar daripada energi yang digunakan," ujar Sara Stanner, nutrisionis dan anggota British Nutrition Foundation seperti dilansir My Health News Daily.
3. Minuman Energi
Lebih Sehat Dibandingkan Soda Minuman energi mungkin mengandung banyak vitamin dan mineral. Tapi tetap saja punya kandungan gula dan kalori tinggi. Jika sudah menjalani diet sehat, tidak perlu lagi mengonsumsi minuman energi. Minuman terbaik untuk mengganti cairan setelah berolahraga adalah air putih. Atau bila Anda sangat membutuhkan cairan elektrolit, konsumsilah air kelapa hijau murni.
4. Anda Bebas
Makan Apa Saja Asal Tetap Olahraga Hanya karena sudah berolahraga di treadmill selama dua jam, bukan berarti Anda bisa bebas melahap apapun yang Anda mau. Tetap perhatikan asupan makanan Anda. Jangan berlebihan, juga jangan kekurangan. "Asupan energi harus sesuai dengan energi yang dikeluarkan bila Anda tidak ingin berat badan bertambah," tutur Sara lagi.
5. Sarapan Porsi
Besar Bantu Redam Nafsu Makan Sarapan dengan makanan yang lebih ringan seperti roti gandum, omelet atau sereal justru lebih baik. Sebanyak apapun porsi yang dimakan saat sarapan, tubuh akan kembali merasa lapar di siang hari. Akibatnya, kita akan tetap makan dengan porsi biasa saat makan siang dan menyisakan energi tak berguna yang diasup ke tubuh saat sarapan tadi pagi.
6. Jangan Makan
Daging Merah Saat Diet Dalam jumlah konsumsi yang benar, daging merah seperti sapi atau kambing sebenarnya merupakan sumber protein dan zat besi yang baik. Namun ada yang harus Anda perhatikan saat mengonsumsinya. Pilih bagian daging seperti sirloin atau daerah dekat tulang rusuk yang diiris tipis, dan singkirkan lemak-lemaknya.
7. Tubuh Gemuk
adalah Keturunan dan Tak Bisa Diubah Manusia memang mewariskan gen atau bentuk tubuh dari
orang tuanya. Tapi bukan berarti bila ayah atau ibu Anda gemuk, maka Anda tidak bisa memiliki
tubuh ideal. Berusahalah dengan disiplin berdiet dan olahraga teratur. Bila dilakukan rutin dan terus menerus, Anda pun akan mendapatkan tubuh idaman.
8. Daging Putih
Lebih Rendah Lemak Makan daging ayam dianggap lebih sehat, tetapi daging ayam akan membuat lebih
gemuk daripada daging merah (daging sapi atau kambing). Sirloin steak memiliki sedikitnya 5 gr lemak per 100 gr, sedangkan paha ayam dapat memiliki hingga 9 gr per 100 gr.
9. Telur Berisiko
Tingkatkan Kolesterol Sebuah penelitia yang dilakukan oleh Universitas Surrey, menemukan bahwa setelah diet dengan makan dua telur sehari selama 12 minggu, tidak ada subjek tes yang meningkat kadar kolesterolnya. Dan selain rendah kalori (75 kalori dalam sebutir telur rebus), telur juga mengandung vitamin D, vitamin B-12 dan nutrisi lainnya.
10. Sayuran
Mentah Lebih Baik Ada anggapan bahwa semakin lama memasak sayuran,
maka akan lebih
banyak nutrisi yang
terbuang. Tapi itu
belum tentu benar.
Contohnya adalah
wortel. Ketika wortel
dimasak, kerusakan
pada sel
menghasilkan tiga
kali lebih banyak
beta-karoten
(antioksidan yang
membantu
melindungi kulit).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar